Kemenangan dalam Dialetika Sejarah
Ketika malam ini berlalu, kita tidak hanya menutup satu bab dalam perjuangan ini, tetapi membuka pintu bagi perubahan yang lebih besar. Ketenangan Husain Alting Sjah adalah simbol bahwa pertempuran ini tidak dimenangkan di atas panggung, tetapi di dalam hati dan pikiran rakyat.
Sebagaimana Lenin pernah berkata, “Revolusi adalah pesta bagi yang tertindas.” Esok, pesta itu akan kita rayakan bersama. Dengan Husain Alting Sjah sebagai pemimpin, kita tidak hanya memilih seseorang untuk berkuasa, tetapi memilih masa depan yang lebih berdaulat, adil, dan bermartabat.
Mari kita jemput masa depan itu. Sebab, sebagaimana filosofi “Mari Moi Ngone Futuru” yang kembali kepada akar perjuangan kita dapat melangkah lebih jauh. Sebab hanya dengan kembali kepada akar kita dapat menanam harapan untuk generasi yang akan datang.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait