"Dengan suara yang sejuk namun penuh wibawa, Farrel berdiri di atas panggung dan memulai pidatonya.
“Telah lama saya memperhatikan, mengamati, dan terus mencatat apa yang menimpa saudara-saudaraku di sini, di Wasile. Telah lama pula saya berdiskusi dengan banyak pihak tentang bagaimana agar seluruh permasalahan yang ada, dapat segera menemukan jalan keluarnya,” ungkapnya dengan nada tulus.
“Dan percayalah, jawabannya sudah di tangan. Jika saya ditakdirkan memimpin Halmahera Timur, maka tidak usah menunggu lama untuk kita berada di puncak kejayaan. Jiwa raga seluruhnya, saya persembahkan untuk negeri ini,” lanjut Farrel, disusul tepuk tangan yang menggema di seluruh lapangan.
Farrel melanjutkan, saat mencapai swasembada pangan, saat produktivitas pertanian meningkat, masyarakat tentu akan berdaya.
"Dan sebagai efek lanjutannya, saya berani jamin infrastruktur akan dibangun dengan sendirinya, ekonomi akan tumbuh dengan sendirinya, dan yang terpenting lapangan pekerjaan terbuka luas untuk seluruh warga yang membutuhkan, kesejahteraan yang sesungguhnya akan kita rasakan bersama-sama," kata dia.
Namun, Farrel tidak berhenti hanya pada visi jangka panjang. Ia juga memberikan janji konkret untuk jangka pendek yang langsung menyentuh kebutuhan warga.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait