Profesor Gadungan Tipu Korban Trading Kripto Hingga Rp3 Miliar, Singgung Pasar Saham Runtuh
Sindikat ini memancing kepercayaan korban dengan terlebih dahulu melakukan trial atau percobaan prediksi saham. Pelaku secara akurat memprediksi kenaikan harga saham dalam waktu singkat, membuat korban yakin akan 'keahlian' sang profesor palsu.
Setelah korban percaya, pelaku melancarkan tipuan utama: ia menyatakan bahwa pasar saham global akan runtuh pada bulan Juni. Korban kemudian didesak untuk segera mengalihkan semua investasinya ke aset kripto.
AKBP Raffles menambahkan, peran ketiga tersangka di Indonesia adalah membuat akun kripto wallet dan menyiapkan rekening-rekening atas nama nominee. Rekening, handphone, kartu SIM, buku rekening, dan token tersebut kemudian diserahkan kepada kurir yang disiapkan oleh jaringan sindikat scam yang beroperasi di Malaysia.
Rekening-rekening inilah yang selanjutnya digunakan untuk menjalankan penipuan online. Para pelaku di Indonesia menerima upah dari setiap rekening yang berhasil mereka buat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta