get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Dugaan Suap Rp5,5 Miliar yang Menjerat Haji Robert dan Mantan Gubernur Malut

Sepak Terjang Haji Robert Bos Tambang Emas Terbesar yang Tersandung Kasus Dugaan Suap Rp5,5 M di KPK

Sabtu, 27 September 2025 | 16:21 WIB
header img
Haji Robert, bos tambang emas terbesar di Maluku Utara, terseret kasus dugaan suap Rp5,5 miliar ke mantan Gubernur AGK. KPK telusuri aliran dana. Foto Ist

JAKARTA, iNewsTernate.id – Nama Romo Nitiyudo Wachjo atau yang akrab disapa Haji Robert dikenal luas di sektor pertambangan Indonesia karena kiprahnya dalam mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang dengan dana fantastis. Namun, kini ia tengah menjadi sorotan setelah terseret dugaan kasus suap yang sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK masih mendalami dugaan aliran dana Rp5,5 miliar dari Haji Robert, yang menjabat Presiden Direktur PT Nusa Halmahera Mineral (NHM), kepada mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK).

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan pihaknya akan mencermati seluruh keterangan saksi dan bukti transaksi yang terungkap di persidangan Pengadilan Tipikor Ternate. “Setiap informasi yang terungkap di pengadilan akan dipelajari dan dianalisis. Termasuk dugaan pemberian uang Rp5,5 miliar dari Saudara Haji Robert. Itu semua akan kami telusuri lebih lanjut,” ujarnya saat doorstop di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (11/9/2025).

Dalam persidangan sebelumnya, Haji Robert hadir sebagai saksi dan mengakui pernah memberikan uang Rp2,5 miliar kepada Thoriq Kasuba, anak Abdul Gani Kasuba. Menurut keterangannya, uang itu diberikan untuk membantu usaha kos-kosan di Weda, Halmahera Tengah, dan disebut sebagai pinjaman dengan perjanjian pelunasan dalam lima tahun.

Haji Robert juga mengungkapkan bahwa sebagian pemberian uang dilakukan atas permintaan langsung Abdul Gani Kasuba untuk keperluan sosial maupun pengobatan, bahkan melalui perantara bernama Ida.

Perjalanan Bisnis Haji Robert
1. Akuisisi Tiga Perusahaan Tambang

Haji Robert adalah pemilik Indotan Group, korporasi yang bergerak di berbagai lini bisnis, termasuk pertambangan. Selama pandemi, ia aktif mengakuisisi sejumlah perusahaan tambang besar di Indonesia melalui anak usahanya.

2020 – Akuisisi PT Nusa Halmahera Minerals (NHM)
Indotan Group melalui PT Indotan Halmahera Bangkit mengambil alih saham mayoritas PT NHM dari Newcrest Mining Ltd, perusahaan tambang asal Australia.
NHM mengoperasikan Tambang Emas Gosowong di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, yang disebut sebagai tambang emas terbesar di Indonesia bagian timur.

Setelah akuisisi, PT Indotan Halmahera Bangkit menguasai 75% saham, sedangkan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memegang 25%.

2021 – Akuisisi PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS)
Haji Robert mengakuisisi saham perusahaan milik mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Dalam laporan keuangan kuartal III 2021, ia tercatat menguasai 15,72% saham OKAS, yang kemudian berkurang menjadi 13,45% pada Januari 2022.
OKAS bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan, termasuk jasa peledakan dan pengadaan bahan peledak.

2022 – Akuisisi Petrosea
Pada Maret 2022, Haji Robert melalui PT Caraka Reksa Optima mengakuisisi 69,8% saham Petrosea dari PT Indika Energy Tbk dengan nilai transaksi Rp2,19 triliun.
Kepemilikannya yang mayoritas membuatnya kemudian ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Petrosea melalui RUPSLB pada 2 September 2022.

2. Rencana Ekspansi

Haji Robert berencana memperluas bisnis pertambangan, mendorong Petrosea untuk bertransformasi dari kontraktor pertambangan menjadi pemilik tambang batu bara dan emas.

"Kita harus memiliki tambang, sekarang cuma kontraktor, sudah melihat beberapa tambang yang mau diambil alih. Lalu mau kerja sama dengan NHM untuk pengolahan tailing dan emas, Petrosea akan masuk ke emas. Sudah tiga bulan bergerak," kata Haji Robert dalam RUPSLB Petrosea.

3. Sosok Dermawan

Di luar dunia bisnis, Haji Robert dikenal dermawan di Maluku Utara. Ia sering memberikan bantuan kepada yatim piatu, merenovasi tempat ibadah seperti masjid dan gereja, hingga membedah rumah warga melalui program sosial NHM.

Sejak Maret 2020, NHM telah membedah sekitar 1.000 rumah warga serta membangun dan merenovasi berbagai rumah ibadah. Ia juga dikenal ramah kepada karyawan dan kerap membagikan bonus sebagai bentuk apresiasi.

Meski dikenal sebagai pengusaha sukses dan dermawan, kasus dugaan suap Rp5,5 miliar yang tengah diselidiki KPK kini menjadi ujian besar bagi Haji Robert. KPK memastikan akan terus menelusuri fakta-fakta yang terungkap di persidangan untuk mengungkap kebenaran kasus ini. 

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut