Kronologi Tragedi di Tepian Sungai
Petaka ini bermula pada Selasa sore (16/12). Saat itu, dunia anak-anak Afan yang ceria mendadak berubah menjadi mimpi buruk. Ketika sedang mandi di sungai—tempat yang biasa menjadi ruang bermain—seekor buaya muara tiba-tiba muncul dan menerkamnya.
Saksi mata menyebutkan predator tersebut menyeret tubuh Afan menjauh dari tepian, membawanya hingga ke muara dan lepas pantai. Sejak saat itu, harapan keluarga bergantung pada pencarian intensif yang dilakukan tanpa henti selama 24 jam terakhir.
Kini, Afan telah beristirahat dengan tenang. Tragedi ini menjadi pengingat pedih bagi warga di pesisir Halmahera Selatan akan ancaman predator muara yang sewaktu-waktu bisa mengintai di balik tenangnya air sungai.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
