Ia menjelaskan sejumlah program unggulan, di antaranya "Haltim Sehat" untuk menyediakan akses kesehatan yang merata, "Haltim Super" yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan hingga memberi beasiswa bagi siswa berprestasi yang ingin belajar ke luar negeri. "Pendidikan di luar negeri bukan hanya kebanggaan bagi keluarga, tapi juga bagi Halmahera Timur," ujar Farrel.
Program lainnya adalah "Haltim Job Expo" untuk membuka lebih banyak lapangan kerja, terutama di kecamatan dengan tingkat pengangguran tinggi seperti Maba Tengah, Wasile Timur, dan Kota Maba. Program "Haltim Panen" juga diperkenalkan untuk mewujudkan swasembada pangan demi ketahanan ekonomi lokal. “Halmahera Timur harus mampu memenuhi sendiri kebutuhan pokok masyarakatnya. Kita tidak bisa hanya diam saat lahan kita diambil untuk tambang. Pemimpin sejati harus berpihak pada rakyat, bukan penguasa,” serunya.
Farrel juga berjanji untuk memberikan 100 induk ayam kepada masyarakat Haltim sebagai upaya mendorong kemandirian usaha. “Saya ingin memastikan Halmahera Timur memiliki masa depan yang jelas dengan pendidikan berkualitas, layanan kesehatan memadai, dan kesempatan kerja yang terbuka,” lanjutnya.
Dikenal karena kapabilitas akademisnya sebagai lulusan Monash University di bidang Manajemen Ekonomi, Farrel tidak hanya piawai dalam orasi, tetapi juga kritis dan lugas dalam memaparkan solusi bagi Halmahera Timur. Saat debat kandidat bupati yang digelar KPU, ia menunjukkan sikap tegas dan teliti, mengemukakan fakta-fakta nyata tentang tantangan yang dihadapi warga.
Selama debat, ia menyoroti kegagalan-kegagalan paslon petahana, Ubaid-Anjas, yang hanya mampu merealisasikan 6 dari 22 program yang dijanjikan. Ketika paslon petahana mencoba meragukan data tersebut, Farrel menegaskan bahwa masyarakat sudah cerdas dan membutuhkan bukti nyata.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait